love is a friend, a fire, a heaven, a hell... Where pleasure pain and sad a well...
Senin, 29 April 2013
Kamis, 18 April 2013
mengingat materi dasar
a.    Formule de la Salutation                                                              
-  Bonjour!       : selamat pagi
-  Âllo               : halo
-  Salut!             : hai
-  Bonsoir!         : selamat sore
-  Bonne
nuit      : selamat malam
-  Bienvenue       : selamat datang
-  Au
revoir        : sampai jumpa
-  À
bientôt         : sampai jumpa (segera bertemu lagi)
-  À demain         : sampai besok
-  bonne
année    
: selamat tahun baru
-  bonne/joyeux
anniversaire : selamat ulang tahun
-  Pardon              : maaf (informal)
-  excusez-moi      :
maafkan saya (formal)
b.    Demander La Nouvelle
-  comment-allez
vous?
-  comment
ça
va?
-  ça
va?
c.     Donner La Nouvelle
-  je
vais bien
-  ça
va (bien)
Pour Demander Le Nom :                                                   
-      
Vous vous appellez comment?      
-      
Comment vous appellez vous?
-      
Tu t’appelles comment?
-      
Comment t’appelles tu?
-      
Quel est votre nom?
Pour Dire Le Nom :
-      
Je m’appelle .....
-      
mon nom est ....
Pour Demander L’addresse :
-      
Vous habitez où?
Pour Dire L’addresse :
-      
J’habite à ....
Être                                             Avoir
Je              suis                                          Je/J’         ai
Tu              es                                            Tu            as           
Il/elle          est                                           Il/elle        a
Vous           êtes                                         Vous       avez      
Nous         sommes                                    Nous      avons
Ils/elles       sont                                         Ils/elles    ont
 
1     
: Un                 11
: onze              30 : trente
2     
: deux              12
: douze            40 : quarante
3     
: trois               13
: treize             50 : cinquante
4     
: quatre            14
: quatorze        60 : soixante
5     
: cinq               15
: quinze            70 : soixante-dix
6     
: six                 16
: seize               80 : quatre vingt
7     
: Sept              17
: dix sept           90 : quatre vingt dix
8     
: Huit               18
: dix huit           100 : cent
9     
: neuf               19
: dix neuf
10  
: dix                20
: vingt
Rabu, 17 April 2013
Memaafkan untuk Mencapai Kebahagiaan
Memaafkan
 tidak semudah mengatakannya. Ketika orang lain menyakiti kita dengan 
perkataan atau perbuatannya, luka dalam hati kita tidak dapat sembuh 
begitu saja. Semakin dalam luka yang ditimbulkannya, semakin sulit 
memaafkan orang yang menyebabkannya.
 Namun tahukah Anda bahwa memaafkan adalah pintu kebahagiaan kita?
 Saat
 kita menyimpan kemarahan terhadap orang lain, disadari atau tidak, rasa
 marah itu sedikit demi sedikit menggerogoti hati kita, memperdalam luka
 dan membebani kita dengan perasaan negatif terus-menerus. Padahal, 
orang yang menyakiti kita belum tentu mengingat kesalahan yang telah ia 
perbuat kepada kita atau merasakan penderitaan yang sama.
 Menurut Dr. Frederic Luskin dalam bukunya “Forgive for Good”, memaafkan
 memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran, seperti percaya diri dan
 harapan serta mengurangi beban kemarahan, stres, dan penderitaan yang 
disebabkan olehnya. Secara fisik, kemarahan yang terpendam lama juga 
menyebabkan suhu tubuh meningkat dan mempersulit kita berpikir jernih.  
Belum lagi gangguan-gangguan kesehatan seperti tekanan darah tinggi, 
penyakit jantung, stroke dan lain sebagainya.
 Doa
 orang yang terzalimi dekat dengan dikabulkan oleh Allah. Kita pun 
memiliki hak untuk membalas orang yang menzalimi kita sesuai apa yang 
dilakukannya terhadap kita. Namun, sesungguhnya lebih banyak ketenangan 
dan kemuliaan bagi kita ketika kita mau memaafkan. Memaafkan dengan 
tulus, lebih dari sekedar kata-kata, memang seringkali terasa sangat 
berat, tapi kalau kita berhasil melakukannya, ia akan menyembuhkan kita,
 secara fisik dan jiwa. Hati kita akan terasa lebih ringan dan bahagia. 
Kita tidak lagi membawa-bawa perasaan negatif atau membiarkan kezaliman 
orang lain merusak kebahagiaan kita. Allah pun akan melimpahkan rahmat 
dan cinta-Nya serta mengangkat derajat kita.
 Dalam Al-Qur’an dan hadis disebutkan:
 “Dan
 jika kamu melakukan pembalasan, balaslah seperti yang mereka lakukan 
kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, maka kesabaranmu itu lebih baik 
bagimu. Dan hendaklah kamu tabahkan hatimu, dan hendaklah ketabahan 
hatimu itu karena berpegang kepada Allah. Jangan pula kamu bersedih hati
 terhadap perbuatan mereka. Jangan pula kamu bersesak dada terhadap apa 
yang mereka rencanakan.” (QS An Nahl : 126-127).
 Jika
 kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan 
sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi
 Maha Kuasa. (QS. An-Nisa: 149).
 Rasulullah saw. bersabda, “Maukah aku ceritakan kepadamu tentang sesuatu yang menyebabkan Allah memuliakan bangunan dan meninggikan derajatmu?” Para sahabat menjawab, “Tentu.” Rasul bersabda, “Kamu
 bersikap sabar (hilm) kepada orang yang membencimu, memaafkan orang 
yang berbuat zalim kepadamu, memberi kepada orang yang memusuhimu, dan 
menghubungi orang yang telah memutuskan silaturrahim denganmu.” (HR. Thabrani).
 “Ada
 tiga hal yang jika dimiliki seseorang, ia akan mendapatkan pemeliharaan
 dari Allah, akan dipenuhi dengan rahmat-Nya, dan Allah akan senantiasa 
memasukkannya dalam lingkungan hamba yang mendapatkan cinta-Nya, yaitu (1) seseorang yang selalu bersyukur manakala mendapat nikmat dari-Nya, (2) seseorang yang mampu meluapkan amarahnya tetapi mampu memberi maaf atas kesalahan orang, (3) seseorang yang apabila sedang marah, dia menghentikan marahnya.” (HR. Hakim).
 Memaafkan
 tidak harus berarti melupakan, mengabaikan, atau membenarkan perbuatan 
orang lain yang menzalimi kita. Hanya saja, kita melepaskan perasaan 
negatif berkaitan dengan perbuatan tersebut, sehingga perbuatan itu 
tidak lagi melukai kita ketika kita mengingatnya. Allah swt. Maha Adil, 
segala kezaliman yang menimpa diri kita pasti akan mendapat balasan 
tanpa luput sedikit pun. Menyimpan dendam dan amarah hanya merugikan 
diri kita sendiri. Biarkan orang itu bertanggung jawab atas 
perbuatannya, baik di dunia maupun di akhirat, tanpa menyedot 
kebahagiaan kita atau merendahkan diri kita menjadi setara dengannya.
 Dan
 balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa
 memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. 
Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim. (QS. Ash-Shura: 40).
 Katakanlah
 kepada orang-orang yang beriman hendaklah mereka memaafkan orang-orang 
yang tiada takut hari-hari Allah, karena Dia akan membalas sesuatu kaum 
terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Barangsiapa yang mengerjakan 
amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang 
mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian 
kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan. (QS. Al-Jatsiyah: 14-15).
Kamis, 04 April 2013
plateau de jeu «serpents et échelles»
design by : Amiroh Nur K
résultats de la conception de M. Trilogy Ez Prayoga
Ce jeu est un support dans le processus de mon travail de thèse.. bismillah..semoga proses penyelesaian TAS saya berjalan dengan lancar dan mdah. Amiiiiin. ^^
résultats de la conception de M. Trilogy Ez Prayoga
"impressionnant" _ milles mercis :)
Ce jeu est un support dans le processus de mon travail de thèse.. bismillah..semoga proses penyelesaian TAS saya berjalan dengan lancar dan mdah. Amiiiiin. ^^
Langganan:
Komentar (Atom)

